mustofa ibra

mustofa ibra
2048x1536

Kamis, 13 September 2012

cerpen mos smp

Awal masuk sekolah pasti ada MOS yaitu Masa Orientasi Siswa. Aku menginjak ke SMP, bersama teman-teman SD ku dulu aku berkumpul dan membicarakan tentang MOS. “.mus…,” begitu teman-teman memanggilku. “teman-teman,” kataku menghampiri mereka. “kamu gugus mana?” tanya did, temanku. “ini aku cari-cari namaku gak ketemu-ketemu,” kataku mengusap keringat yang membasahi wajahku. “ya udah kita cari sama-sama yuk,” ajak yanuar, temenku. Kami bertiga mencari namaku yang semenjak tadi tak ketemu-ketemu. “coy, sini deh,” kata yanuar memanggilku. “ada namaku?” tanyaku penasaran. “ini nih kita satu gugus, ada Gadis Grittenatha Gladia agus, adid dan yanuar,” kata yanuar membaca nama kita bertiga. “wah, hebat kau yan. Dari tadi aku cari-cari gak ketemu,” kataku memuji yanuar. “ya udah kita masuk yuk,” ajak adid.
Hari pertama MOS itu sangat membosankan bagiku. Apa lagi harus berpanas-panasan untuk upacara pembukaan MOS. Banyak korban pingsan di lapangan sekolah itu. Tenggorokanku mulai kering dan sungguh membuat kepalaku menjadi pusing. Tak lama, aku merasa sudah tak berdaya dan jatuh pingsan. Tak lama aku membuka kedua mataku dan ternyata aku berada di UKS sekolah. Bersama anggota PMR yang menjadi kakak kelasku waktu itu. Aku masih lemas untuk beranjak dari tempat tidur. Dua sahabatku datang menjengukku. Dan aku di tuntutnya untuk berjalan menuju kelas.

Sampai di kelas aku menerima materi awal-awal perkenalan. Kutatap wajah seorang cewek yang berada di seberang mejaku saat itu. Sebelum materi di mulai, absensi siswa MOS saat itu di percepat. Berpasang-pasangan. Dan tak kusangka namaku dipanggil dan cewek yang berada di sampingku tadi juga maju dan ternyata dia bernama Maemunah. Setelah tanda tangan kehadiran, kami kembali ke tempat duduk semula.

Materi pembelajaran untuk jam pertama sudah usai saatnya istirahat. Aku, adid, dan yanuar menyergap kantin sekolah dan berdesak-desakan. Dan kulihat lagi cewek yang mempunyai nama siti sulaibah sedang asyiknya ngobrol dengan teman barunya di depan kelas. Sepertinya aku merasakan yang namanya cinta pada pandangan pertama. Sudah 15 menit waktu untuk istirahat. Waktunya masuk kembali untuk bermain dan belajar.

MOS sudah berjalan tiga hari. Hari ini adalah hari terakhir MOS. Dengan aturan hari ini, aku memakai kaos kaki berbeda warna, dengan memakai topi keroncong. Semua murid MOS mengikuti upacara penutupan MOS. Hari yang panas. Terasa seperti di panggang. Banyak korban pingsan di lapangan itu. Akhirnya upacara penutupan MOS dipercepat.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Bisa bertemu banyak teman baru. Mereka semua baik kepadaku. Saat aku berkenalan dengan salah satu temanku yang bernama Algea Radista, mataku teralihkan oleh satu sosok yang mungkin pernah aku kenal. Saat ku tatap pekat wajahnya ternyata dialah Maemunah. “Dia kan,” gumamku dalam hati. “halo?Kenapa melongo gitu coy?” tanya agus sambil melambai-lambaikan tanganya di depan wajahku. “emm,” aku tersentak olehnya. “kenapa?” tanya Maemunah penasaran. “oh, ga… gak pa… papa,” kataku gagap. Maemunah memandangiku dengan wajah bingung. Seperti otaknya penuh dengan tanda tanya. “coy…,” sapa yanuar dan adid. “ehh kalian,” kataku memandang adid dan yanuar. adid dan yanuar tersenyum manis kepada agus “ini gus” kataku memperkenalkan. “aku adid,” kata adid memperkenalkan dirinya. “aku yanuar,” kata yanuar juga memperkenalkan dirinya. “so beautiful,” kata adid memuji kecantikan Maemunah. “thank you very much,” kata Maemunah menjawab pujian adid dengan malu.
Aku, adid, yanuar, dan Maemunah sudah berteman sangat lama. Sudah lima bulan aku masuk di kelas 7 C. Bersama-sama dengan ketiga sahabatku itu. Tiba-tiba perbincanganku tersentak oleh seorang cewek yang memasuki kelasku. Dia.…… Dia…… “coy, kenapa melongo?” gertak yanuar. “eemm, eh, eng… enggak papa,” kataku gugup. “kenapa sih?” tanya Maemunah. “iya, pelit banget gak mau ngasih tau,” tanya adid semakin mendesak. Mereka bertiga melihatku memandangi siti sulaibah sejak tadi. “oo, itu toh yang buat kamu melongo,” ucap agus menggentakkan jantungku. “siapa, mana?” kataku bertanya-tanya dengan ragu. “itu tuh,” kata agus menyenggol lenganku dan melirik siti sulaibah. “apaan?”. “sok gak tau nih,” gertak agus lagi. Aku semakin salah tingkah dibuatnya. Sosok cewek itu pun pergi meninggalkan kelasku. “siapa emangnya?” tanya adid dan yanuar bersamaan. “siti sulaibah,” kata agus. “kamu suka ya coy?” tanya yanuar ingin tau. “sok tau kamu gus,” kataku. “uhuui, jatoh ci’inta agi,” ledek yanuar “apaan sih kalian?” kataku meninggalkan mereka bertiga yang semakin meledekku.

Suatu hari acara ulang tahun sekolahku. Setiap kelas harus menampilkan minimal satu pementasan. Semua teman kelasku memilihku untuk menyanyi dangdut. Tapi aku seorang remaja yang demam panggung. Dan aku pun ditemani oleh siti sulaibah yang suaranya lumayan bagus walaupun nggak sebagus suaraku… hehehe. Malam ulang tahun itu tiba yang memang bertepatan dengan hari ulang tahunku. “grogi aku bah,” kataku sambil gemeteran. “enjoy saja coy,” kata siti sulaibah memberiku semangat. “aku bener-bener demam panggung,” kataku dengan keringat dingin. “nanti ada rini kan yang ngeliat?” ejek siti sulaibah. “jadi nama panggilanya Rini” kataku sedikit tersenyum. “iya.” Hari yang membuatku di selimuti oleh kegerogian yang luar biasa. Karena aku dan siti sulaibah akan mewakili kelasku untuk memberikan penampilan yang terbaik.

Acara itu pun dimulai. Dimulai dari kelas 9 lalu dilanjutkan kelas 8 lalu menuju kelas 7. Penampilan yang begitu spektakuler telah ditampilkan dengan penuh semangat. Beribu-ribu tepuk tangan mengiri suasana tersebut. Tiba giliran kelas 7 C yang menampilkan aktrasinya. Jantungku semakin berdebar dengan kencang. Keringat bercucuran ke seluruh badan. Dengan genggaman erat tangan siti sulaibah aku dengan gugupnya menaiki panggung dan mengecek mikrofon. Tepuk tangan pun mulai terdengar. Seolah aku tak bisa membayangkan diriku nanti. Dentuman musik R&B mulai terdengar. Dalam hitungan detik syair lagu akan mulai dinyanyikan. siti sulaibah dengan semangat dan PD-nya menari-nari happy, sedangkan aku … ????
Keringat bercucuran dari tubuhku. Keringat dingin menyelimuti seluruh tubuhku. Dengan perasaan yang tak karuan aku mulai melantunkan lagu kesukaanku itu. Siswa-siswa bertepuk tangan lama kelamaan aku merasa semakin enjoy. Saat aku menyanyi, aku melihat Rini tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumanya yang tak kalah manis hehe. Lagu itu pun usai ku nyanyikan. Pertunjukan kurang dua kelas lagi. Ada yang dans, drama, nyanyi, pelawak, sampai dengan band.

Hari itu hari yang menyenangkan bagiku. Melihat ia tersenyum kepadaku membuatku semakin bersemangat. Karena bersamaan dengan hari ulang tahunku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar