mustofa ibra

mustofa ibra
2048x1536

Sabtu, 21 April 2012

lagu Dangdut dan gambar


Sabtu, 07 April 2012

Contoh drama

Suasana panggung terlihat suram dengan setting sebuah kamar tidur dan terdapat seoang gadis remaja sedang menangis sambil menutup kedua telinganya dengan bantal. Dia adalah Wati, gadis remaja berumur 17th. Di luar kamar terdengar suara pecahan piring dan makian dari Bapak dan Ibunya Wati.Tidak lama kemudian Wati mengambil handphone-nya dan mencoba menghubungi Sita, sabahat karibnya sejak mereka duduk di Bangku SD. Setelah berbicara melalui handphone, Wati mengambil sebuah tas dan mengemasi pakaian dan buku-buku sekolahnya. Dengan keluar melalui jendela kamar, Wati mencoba kabur dari rumahnya.

Suasana panggung berubah menjadi setting sebuah ruang tamu. Tampak 2 orang remaja putri yang sedang berbincang. Mereka adalah Wati dan Sita.

Wati: Sita, aku sudah benar-benar tidak tahan. Hampir setiap hari dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar

Sita: Kamu yang sabar ya. Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah. Berdoa ya semoga masalah beliau segera bisa diatasi

Wati: Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu sekali Sita.

Sita: Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kamu juga jangan sampai terlalu sedih karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi sekolahmu. Kita sebentar lagi mau menghadapi Unas lho

Wati: Ah biarlah, seandainya aku tidak lulus juga mungkin orang tuaku tidak peduli.

Sita: Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya. Hanya mungkin saat ini mereka berdua sedang ada masalah jadi terlihat seperti mereka sedang sibuk dengan urusan mereka sendiri

Wati: Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti mendengar suara mereka bertengkar?

Dari ruangan dalam rumah keluarlah seorang ibu-ibu sambil membawa pisang goreng dan teh manis.. Ibu itu adalah Ibu Dibyo, Ibunya Sita.

Ibu Dibyo: Tidak baik bicara seperti itu Wati. Apapun yang terjadi, mereka berdua adalah orang tuamu. Banyak anak-anak di luar sana yang sangat menginginkan mempunyai orang tua

Wati: (sambil menunduk dan menangis) Saya harus bagaimana bu?

Ibu Dibyo: Bersikaplah seperti biasa, tetap menjadi anak yang penurut. Bila ada kesempatan yang tepat, cobalah bicara dengan bapak ibumu, sampaikan bahwa kamu merasa sangat tidak nyaman bila mereka berdua bertengkar.

Wati: akan saya coba bu..

Sita: Nah, kamu jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil mengusap air mata Wati dan membelai rambut Wati)

Wati: terima kasih Sita, terima kasih bu. Sita, beruntung sekali kamu memiliki Ibu yang sabar.

Sita: Lho sejak dulu kan kamu sudah dianggap bagian dari keluargaku. jadi ibuku juga ibumu lho. Benar kan bu?

Ibu Dibyo: Iya benar. wati sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri

Wati: Bu, malam ini saya boleh menginap disini?

Ibu Dibyo: Boleh, tapi kamu harus telp ke rumah dulu. Beritahu Bapak dan Ibumu kalau kamu menginap disini supaya mereka berdua tidak bingung mencarai kamu ada dimana

Wati: iya bu, terima kasih

Rabu, 04 April 2012

resensi novel laskar


Topik selanjutnyaresensi novel laskar pelangi
“ Kisah seru tentang semangat juang meraih mimpi “

Judul : Laskar pelangi
Penulis : Andrea hirata
Penerbit : Bentang P
Cetakan : Januari 2008
Halaman : 534



Post
Novel Ini mengisahkan tentang kisah heroik kenangan 11 anak Belitong yang tergabung dalam ”Laskar Pelangi”: Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo dan sang penutur cerita – Ikal. Andrea Hirata adalah seorang penulis yang lahir di Belitung. Endesor adalah ke tiganya setelah novel-novel best seller lascar pelangi dan sang pemimpi. Andrea berpendidikan di universitas Indonesia.Dia mendapatkan beasiswa Uni eropa untuk studymaster of sciencedi urniversitas Paris.Buku ini telah beredar sebagai referensi ilmiah.
Ini adalah cerita tentang semangat juang menyala-nyala dari anak-anak kampung Belitong untuk mengubah nasib melalui sekolah, yang harus mereka dapat dengan terengah-engah.Sebagian besar orang tua mereka lebih suka melihat anak-anaknya bekerja membantu orang tua di ladang, atau bekerja menjadi buruh kasar di PN Timah, daripada sekolah yang tak jelas masa depannya.


Derita sekolah itu tergambar jelas ketika SD Muhammadiyah di kampung miskin itu terancam tutup kalau murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang.kesebelas anak itulah yang telah menyelamatkan masa depan suar pendidikan yang hampir redup digilas ekonomi.

Kesebalas anak itu memiliki keunikan masing-masing.Diantara 11 anak Laskar Pelangi itu, Lintang dan Mahar adalah 2 diantara yang paling menonjol.Lintang jenius dalam bidang eksakta, Mahar ahli di bidang seni budaya.Mereka seolah mewakili otak kanan dan otak kiri manusia. Lintang memiliki semangat juang yang tiada tara dalam belajar. Dia rela menempuh perjalanan dengan kereta angin sejauh 80 km pergi pulang demi dapat memuaskan dahaga ilmu pegetahuan. Saking semangatnya hingga akan tercium karet terbakar dari sepatunya yang aus digerus pedal sepeda. Jika ada aral melintang di jalan dan terlambat sampai sekolah, tiada masalah baginya, asal dapat menyanyikan lagu ”Padamu Negeri” pada akhir jam pelajaran.

Novel Laskar Pelangi penuh dengan taburan wawasan yang luas bak samudra dari penulisnya yang paham betul tentang ilmu eksakta, seni budaya, dan humaniora. Kita akan dibuat tersenyum geli dari humor kecil yang dilontarkannya, terharu dan bahkan menangis ketika membaca kisah heroik kesebelas anak Laskar Pelangi.


Filicium adalah pohon yang menjadi saksi seluruh drama kehidupan Laskar Pelangi.Pohon itu menaungi sekolah mereka yang hampir roboh. Pohon itu menjadi markas setiap pertemuan mereka: membicarakan soal-soal di sekolah, merancang karya untuk festival 17 Agustus, atau tempat Lintang memberi kuliah tentang ilmu fisika. Pohon itu pulalah yang menjadi saksi kerinduan Ikal pada gadis manis keturunan cina, anak pemillik toko Sinar Harapan yang memiliki jari lentik dan kuku cantik.

Anak-anak Laskar Pelangi itu hidup dalam kebahagiaan masa kecil dan menyimpan mimpi masing-masing untuk hari esok. Tapi siapa yang sanggup melawan sang nasib? Dua belas tahun kemudian, Ikal menyaksikan perubahan nasib teman-temannya yang sungguh diluar dugaan.Sang nasib sungguh menjadi sebuah misteri yang maha gelap.Anak-anak Laskar Pelangi itu boleh punya cita-cita setinggi langit, tapi nasib jualah yang menentukan episode kehidupan mereka selanjutnya. Sang nasib bisa jadi adalah ketiadaan kepedulian pemerintah akan bibit-bibit unggul mutiara anak bangsa yang harus terhempas oleh himpitan ekonomi. Mereka adalah anak-anak harapan bangsa yang terpaksa harus tunduk oleh gilasan nasib yang semestinya bisa diupayakan oleh pemerintah yang punya amanah dan kuasa untuk memajukan pendidikan.

Lintang, sang jenius itu misalnya kini harus terpuruk jadi sopir tronton karena harus menjadi tulang punggung keluarga, menjadi pengganti ayahnya. Tapi Lintang punya jawaban, ” jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tidak jadi nelayan….” Bagi Ikal, kata-kata itu semakin menghancurkan hatinya, ia marah, kecewa pada kenyataan begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Ia mengutuki orang-orang bodoh sok pintar yang menyombongkan diri, dan anak-anak orang kaya yang menyia-nyiakan kesempatan pendidikan

Jenis novel ini termasuk novel perjuangan, karena adanya orang yang ingin memperjuangkan semangat nya dalam berpendidikan. Seperti lintang yang tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan cita-citanya Novel ini banyak di gemari oleh anak remaja usia 13-17 tahun.

Tampilan novel  lascar pelangi sangat bagus, unik, lucu. Kover depan lascar pelangi terlihat adanya sinar matahari yang akan terbenam di sebelah barat dan langit pun terlihat berwarna merah kegelapan. Kover tersebut tersusun adanya variasi merah, putih, ungu yang menjadi satu warna yang menarik dan indah. Warnanya pun seperti buku yang dimiliki seorang pahlawan yang  di juluki “ habis gelap terbitlah terang “.

Gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dianggap sebagai gaya yang baik dan sangat menarik, didalamnya selain menggunakan Bahasa Indonesia juga menggunakan Bahasa Melayu yang membuat para pembaca tampak sedikit kebingungan dan harus menerka apa maksud dari bahasa tersebut. Namun, arti didalam setiap Bahasa Melayu yang digunakan selalu terdapat dikalimat terbawah, sehingga setelah membaca pengertian dari Bahasa yang digunakan kita dapat mencerna kembali Bahasa Melayu yang tadinya sedikit kurang dimengerti.

Alur yang terdapat didalam Novel ini adalah Alur Campuran, namun lebih dominan menggunakan Alur Maju.Pengarang menggunakan sudut pandang orang Pertama, karena Penulis merupakan Toko Utama didalam cerita ini.Sehingga ceritanya membuat penasaran bagi para pembaca sehingga ingin cepat menyelesaikan membacanya.Novel ini banyak mengandung amanat yang bermanfaat bagi para pembacanya.Andrea Hirata mengajarkan kita agar tidak terlebih dahulu Putus Asa, jika ingin meraih mimpi yang diinginkan. Cara pengarang menggambarkan tokoh – tokoh dalam cerita ini berlainan dengan cara yang biasa dipakai oleh Pengarang lainnya. 

Kekuatan  deskripsi Andrea hirata membuatku ingin sekali berjumpa dengan setiap anggota lascar pelangi. Kekuatan karakter tokoh-tokohnya seperti Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo dan sang penutur cerita membuatku ingin berbuat sesuatu untuk membantu murid-murid cerdas yang miskin.

Kelemahan novel ini, menurut saya, hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya menjadi ekor cerita yang membingungkan. Karena penutur ”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah kemubaziran.Sama persis seperti seorang pelukis yang seharusnya berhenti menguaskan catnya pada bidang lukis yang sudah sempurna, tapi kemudian menjadi berantakan karena sebuah goresan yang tidak perlu.

Perbandingan dengan novel yang lain, Laskar pelangi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan novel maryamah karpov. Dari segi pengarang berbeda dengan novel maryamah karoov. Dari segi karakter tersebut,novel lascar pelangi tidak pernah mengalahkan kekuatan cinta yang murni dan tulus. Cinta yang mendalam menebarkan energy positif yang tidak hanya mengubah hidup seseorang,tetapi juga menerangi orang banyak. Sedangkan garuda di dadaku memperoleh cita-cita ingin menjadi pemain sepak bola. Dari novel sekarang dengan novel dahulu, novel dahulu ceritanya sangat panjang dan novel sekarang ceritanya dapat di ulang kembali.

Nilai buku dari novel lascar pelangi
novel ini terletak pada sentilan humaniora tentang pentingnya pendidikan sekolah dan sekaligus kuatnya moral agama. Novel ini wajib baca bagi generasi muda yang terlena dengan gelimang kemudahan ekonomi dan tak lagi kenal jerih payah untuk menggapai masa depan. Novel ini juga wajib baca bagi para pendidik, bagi pemerintah yang selalu alpa pada pentingnya pendidikan. Buah dari kealpaan itu diantaranya adalah, kini kita menjadi bangsa yang sering menjadi bahan olok-olok oleh bangsa lain, karena kita rajin mencetak manusia yang tak punya kualitas.




Kesimpulan
Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil
beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-
benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak
pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak
mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak
menjamin kita untuk selalu sukses, seperti cerita pada tokoh lintang, dia
anak yang pintar, namun diakhir cerita dia menjadi seorang supir truk, disini
saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah
ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas
dari campur tangan Tuhan.