mustofa ibra

mustofa ibra
2048x1536

Selasa, 13 November 2012

Sang Pujaan Hati

Kupuas kan diri
Untuk hidup yang lebih berarti
Takkan pernah ku sesali
Hanya demi sang pujaan hati

Kau lukai, kau sakiti
Kau dustai dan kau khianati
Seakan hidup ini lengkap
Dengan duri-duri penuh api

Aku ingin air menyirami taman hati ini
Yang slalu diidam-idamkan selama ini
Aku ingin mengisi dengan kupu-kupu & dan kumbang surgawi
Yang pasti akan menentramkan jiwa & hati

Disaat mentari ku tersenyum penuh arti
Dan disaat mentari terbenam…
Ku menanti sang pujaan hati Yang kan kembali ketaman hati ini.

Kamis, 08 November 2012

contoh esai

Esai tajuk
korupsi
Maraknya kasus korupsi yang akhir-akhir ini tidak hanya menyeret sejumlah nama pejabat yang masih aktif sampai para mantan pejabat telah melukai hati rakyat Indonesia. Bukan hanya karena kecewa dengan mental para pejabat bangsa namun juga kecewa atas buruknya sistem pengawasan atas pelaksanaan operasional sebuah bangsa. Apalagi akhir-akhir ini marak dibahas mengenai pengampunan atas para koruptor sehingga para koruptor bisa melenggang bebas kembali setelah menikmati hasil "jarahannya" tersebut.
Menurut kami, diperlukan sebuah hukuman berat sehingga bisa menjadi efek jera bagi para koruptor dan membuat pejabat yang lain menjadi berfikir ulang untuk melakukan korupsi. Apalagi buruknya sistem pemerintahan Indonesia bila dilihat dari ketidakmampuan mengatasi masalah korupsi yang telah menggurita ini membuat masyarakat sudah tidak mau menaruh harapan lagi pada sebuah clean goverment yang seperti semakin jauh panggang dari api. Bila dilihat dari sudut pandang agama manapun, korupsi jelas dianggap sebagai pernuatan yang tidak baik karena telah menguasai apa yang sebenarnya menjadi hak orang lain. Maraknya korupsi di Indonesia saat ini bahkan korupsi tidak hanya dilakukan sendiri melainkan telah dilakukan secara berjama'ah semakin memperburuk citra Indonesia di mata dunia sehingga secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Esai kritik
Indonesia itu seperti Serigala.
dan PHOENIX itu seperti gerombolan Serigala.
Imperialis, demen berperang, keras, ditempa oleh peperangan.
Di masa lalu tidak ada yang meragukan bahwa Indonesia adalah serigala terkuat dan semua tunduk kepada serigala ini.
Tidak peduli pandangan apa yang kita miliki terhadap serigala, tetap saja serigala memancing rasa kagum dan segan. Meski orang mengatai yang bukan-bukan soal serigala (makhluk keji, licik, atau kadang dikibuli kancil/rusa, atau bahkan penjahat kelamin), tapi bangsa Mongol yang menguasai seperempat lahan dunia pun berasal dari Serigala Kelabu.
Menjelang paruh terakhir versi V1 ini, semangat serigala dalam diri eIndonesia mulai mereda. Memang sepertinya kutukan besi adalah kutukan tampuk dan kesenangan.
Dinasti mongol yang liar dan memukau dunia pun bisa surut karena korupsi, ketamakan, dan kelewat enak bersanding di takhta.
Serigala generasi berikutnya yang lapar adalah Serbia dalam PHOENIX, tapi apa daya serigala ini kala dikelilingi serigala tua yang sudah kembung dan kekenyangan?
Mungkinkah serigala tua ini sebenarnya Rusa?
Cara kita memandang game ini sudah keburu terlalu praktis, darah dihindari dan diplomasi dipentingkan. Memang diplomasi baru bisa berjalan kalau taring kita tajam, tapi semua melihat bahwa taring kita sudah tidak tajam lagi seperti dahulu.
Bahkan bangsa rusa pun berani mengangkat kepala dan menyepak kita tepat di muka,
Bangsa-bangsa kecil mulai bermekaran tapi pongah, padahal tidak lebih dari rusa (ataukah sebenarnya mereka calon serigala masa depan* siapa yang tahu)?
Dalam era akhir V1 ini, semoga kita semua sudi berpikir sejenak. Apa yang membuat bangsa kita begini gila dan bangsa kita yang pernah menjelajahi semua penjuru bumi ini, kecuali eropa barat, telah pelajari.
Ingatlah kata-kata seekor serigala tua ini, yang mengutip pujangga besar:
"Apakah tiga kebutuhan agar sebuah negara bertahan hidup?
1. makanan, 2. senjata, 3. semangat bangsa."
Jika salah satu disingkirkan, maka yang MASIH bisa disingkirkan dahulu adalah: MAKANAN.
Jika salah satu lagi dipaksa disingkirkan, maka yang MASIH bisa disingkirkan adalah SENJATA.
Tapi sebuah negara tanpa semangat juang adalah negara marmut, negara tikus.
Dan tikus lebih rendah dari rusa. Rusa pun lebih rendah dari serigala. Ingatlah bahwa kita dahulu adalah serigala. Ingatlah serigala dalam hati kita. Kita bukan macan atau singa.
Kita serigala. Sebab hanya serigala yang saling membantu dan memperhatikan dalam kelompoknya,
sementara macan dan singa semuanya egois. Ingatlah akan semangat serigala. Serigala yang selalu menawan hati dunia. Hidup Indonesia
Sadarkah Anda Wahai Para Perokok?
Tahukah anda bahwa kebiasaan merokok setelah makan dapat menambah daftar buruk penyakit yang akan anda derita? Merokok setelah makan sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi para perokok. Dan tanpa disadari telah menjadi ketergantungan psikologis. Ternyata kebiasaan merokok setelah makan dapat mengakibatkan gangguan percernaan. Hal ini diakibatkan oleh tertelannya udara sewaktu merokok sehingga udara/gas dalam saluran cerna akan berlebih. Gejala dan keluhan yang sering ditemukan antara lain: rasa mual/muntah, perut kembung, rasa penuh setelah makan, bloating (begah) dan terkadang pula disertai dengan keseringan bersendawa. Tentu keluhan itu akan sangat menggangu dan sayangnya keluhan tersebut kadang dianggap sebagai penyakit maag (gastritis).
Oleh dokter sekalipun keluhan ini sering didiagnosa sebagai maag karena kurangnya menanyakan riwayat penyakit (anamnesa). Dengan demikian pemberian obat-obatan untuk mengatasi maag tidak akan mengatasi masalah ini. Begitupula pemberian suplemen enzim pencernaan tidak akan banyak membantu karena pemberian suplemen enzim pencernaan hanya terutama untuk mengatasi keluhan percernaan seperti di atas akibat makan terlalu cepat, makan terlalu banyak karbohidrat dan makan makanan yang tinggi lemak.
Tampaknya memang merokok akan lebih banyak menimbulkan dampak negatif bagi pecandunya daripada positifnya, belum kita sebutkan berbagai dampak buruk rokok lainnya bagi kesehatan kita yang bahkan dapat mengancam jiwa. Akan sangat sulit memang meninggalkan kebiasaan merokok apalagi kalau rokok telah menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis.
Ada seseorang misalnya yang sulit untuk bekerja apabila tidak merokok. Tapi itu tidak bisa menjadi alasan (excuse) untuk tetap merokok. Sudah banyak orang yang berhasil berhenti merokok dan mendapatkan kehidupan yang sangat sehat sekarang ini. Tidak hanya itu, orang-orang yang berada disekitarnya juga menjadi semakin nyaman dengan tidak adanya asap rokok.

MEMPEREBUTKAN TEMPAT
Ada fenomen menarik ketika kawasan semakin menjadi kota: fasilitas komersial tumpah ke jalanan. Ke tepi-tepi ruang linear kota yang mendadak jadi ajang perebutan, jadi kawasan komersial.
Tepian jalan adalah kawasan tegangan yang kadang setipis garis pagar, kadang selebar trotoar. Herman Hertzberger menamakan kawasan pembatas antara privat dan zona publik itu sebagai ruang ketiga (the third space), ruang antara (in between space). Suatu ranah yang mewarnai wajah kota. Dan, di ranah itulah orang menempatkan tanda-tanda kehadirannya. Dan karena jaringan jalan di kota-kota lambat bertambah panjang, maka di ranah tepi-tepinya terjadi pemadatan intensitas. Menempatkan tanda-tanda di sana menjadi semacam pertarungan kepentingan.
Semua tanda untuk menuntun orang menyibak keruwetan kota itu berada di tepi jalan. Berada di tepi “ruang publik” dan sekaligus, dengan demikian, juga berada di tepi ruang privat. Tanda-tanda itu (warung Indomie rebus, tambal ban, poster, dan selebaran dsb.) berada di ruang perbatasan yang karenanya bertegangan tinggi.
Kawasan tegangan tinggi ini serupa kulit bawang. Berlapis-lapis membentuk kontinum dari privat ke publik dan sebaliknya. Jalur pejalan kaki di tepi jalan sekarang dilengkapi oleh warung-warung kakilima. Menyisakan sedikit ruang pergerakan manusia.
Bila tengah jalan sudah digunakan untuk melintas, maka tepi jalan menjadi ajang perebutan para pedagang. Trotoar jadi kurban, lebih daripada itu, badan jalan pun dimakan. Kita melihatnya ketika Lebaran beberapa waktu lalu. Kita mendengar kabar tentang tersendatnya semua transportasi pemudik di kota-kota pesisir utara Jawa karena fenomen pasar tumpah. Pasar yang kegiatannya melimpah ke jalan sehingga baurlah batas-batas antara ruang publik dan ruang privat.
Di kota-kota lapak penjual pulsa telepon genggam semakin berani meletakkan posternya di lapis berikut, menjarah jalan. Lapak atau kios temporer ini memajukan letak poster ke jalan sehingga lebih menarik orang yang tengah bergerak di jalanan.
Orang menamakan kawasan tegangan tinggi itu sebagai lokasi “sektor informal” beroperasi. Penamaan itu menandakan bahwa kawasan itu tidak terjangkau oleh peraturan pemerintah daerah, dan memang pihak pembentuk kawasan itu menginginkan menghindari peraturan.
Benarkah ini kawasan tak bertuan? Bagaimana menjelaskan bahwa beberapa bulan lalu trotoar tempat mangkal berderet-deret warung tiba-tiba menyempit dan hanya menyisakan kantsteen (batu pembatas jalan) selebar 20 cm? Siapa yang “menghilangkan” simpul-simpul perjumpaan mahasiswa di penggal jalan itu?
Persoalan mengenai tanda-tanda di kota, juga adalah persoalan “di mana” tanda-tanda itu berada, siapa yang menjadi penguasa lokasi atau tempat itu? Mau menghindarinya? Mencari tempat lain yang lebih
Berikut contoh esai reflektif.

Tampomas II
Kami akan tetap mencarimu, anak yang kehilangan pelampung, begitulah radio itu bersuara.Serak,gemeretak,pecah-pecah,storing.laut tidak lagi tampak laut .Hanya gemerlap, sampai jauh,dan suara radio it mendesak-desak ke sana.
Matahari membersihkan langit.Angin meraikan awan.Kami akan tetap mencarimu anak yang kehilangan pelampung,begitulah radio itu berkata; tapi siapakah engkau,radio yang jelas gelombangnya ?
Kami adalah sebuah sumber.Kami akan tetap akan mencari,anak yang hilang dari kapal yang terbakar.Kami adalah semua pihak.Kami adalah regu SAR yang tak beralamat,yang tak berpeta,tak berpasukan.Kami adalah sebuah pertanyaan yang penasaran,sebuah pencarian yang tak bisa terbatas.Katakan lagi,apa yang ingin kau cari.
Kami berbunyi seperti puting-puting ,kami tak tampak seperti garis lintag,kami tertera pada astronomi, kami bagian dari alam dan manusia.Kami adalah yang mencarimu,akan menemukanmu,menghapus terik hari pada ubun-ubunmu,mengucurkan air es pada hausmu,menyisihkan asin dari tenggorokannmu.Kami adalah rindang yang melindungimu, anak yang ditinggalkan pelampung,Saudara yang bicara pada radio tanpa sender, sebutkan apa maumu.
Kami akan tetap akan mencarimu.Kami meniti titik-titik dari Masalembo,menyeberang laut, ke berbagai paragraf dokumen pelayaran. Kami ingin tahu, kematian yang manakah untukmu, siapakah yang menjemputmu, dan adakah ia terbaring ia terbaring dengan mata merah dan memimpikan api.Kau tak akan mendapatkan apa-apa,saudara yang bicara pada radio, kau tak akan mendapatkan apa-apa.Anak yang hanyut itu telah hanyut.Ikan-ikan telah memungutnya.Ganggang dan gelombang telah menampung kesepiannya sampai ke dasar. Di sana gelap hanya sebentar,kau tahu.Sebuah khayal bagi penyelam, sebuah ilusi pada snorkel, sebuah jarak yang hanya syarat.Akan tetapi, kami akan tetap mencarimu, anak yang kehilangan pelampung,sampai ke dasar laut,melihat koyakan tubuhmu.Sampai ke dasar kantung dan kenangan sendiri- karena kami semua bersalah, hallo karena kami semua bersalah.

Kamis, 13 September 2012

cerpen mos smp

Awal masuk sekolah pasti ada MOS yaitu Masa Orientasi Siswa. Aku menginjak ke SMP, bersama teman-teman SD ku dulu aku berkumpul dan membicarakan tentang MOS. “.mus…,” begitu teman-teman memanggilku. “teman-teman,” kataku menghampiri mereka. “kamu gugus mana?” tanya did, temanku. “ini aku cari-cari namaku gak ketemu-ketemu,” kataku mengusap keringat yang membasahi wajahku. “ya udah kita cari sama-sama yuk,” ajak yanuar, temenku. Kami bertiga mencari namaku yang semenjak tadi tak ketemu-ketemu. “coy, sini deh,” kata yanuar memanggilku. “ada namaku?” tanyaku penasaran. “ini nih kita satu gugus, ada Gadis Grittenatha Gladia agus, adid dan yanuar,” kata yanuar membaca nama kita bertiga. “wah, hebat kau yan. Dari tadi aku cari-cari gak ketemu,” kataku memuji yanuar. “ya udah kita masuk yuk,” ajak adid.
Hari pertama MOS itu sangat membosankan bagiku. Apa lagi harus berpanas-panasan untuk upacara pembukaan MOS. Banyak korban pingsan di lapangan sekolah itu. Tenggorokanku mulai kering dan sungguh membuat kepalaku menjadi pusing. Tak lama, aku merasa sudah tak berdaya dan jatuh pingsan. Tak lama aku membuka kedua mataku dan ternyata aku berada di UKS sekolah. Bersama anggota PMR yang menjadi kakak kelasku waktu itu. Aku masih lemas untuk beranjak dari tempat tidur. Dua sahabatku datang menjengukku. Dan aku di tuntutnya untuk berjalan menuju kelas.

Sampai di kelas aku menerima materi awal-awal perkenalan. Kutatap wajah seorang cewek yang berada di seberang mejaku saat itu. Sebelum materi di mulai, absensi siswa MOS saat itu di percepat. Berpasang-pasangan. Dan tak kusangka namaku dipanggil dan cewek yang berada di sampingku tadi juga maju dan ternyata dia bernama Maemunah. Setelah tanda tangan kehadiran, kami kembali ke tempat duduk semula.

Materi pembelajaran untuk jam pertama sudah usai saatnya istirahat. Aku, adid, dan yanuar menyergap kantin sekolah dan berdesak-desakan. Dan kulihat lagi cewek yang mempunyai nama siti sulaibah sedang asyiknya ngobrol dengan teman barunya di depan kelas. Sepertinya aku merasakan yang namanya cinta pada pandangan pertama. Sudah 15 menit waktu untuk istirahat. Waktunya masuk kembali untuk bermain dan belajar.

MOS sudah berjalan tiga hari. Hari ini adalah hari terakhir MOS. Dengan aturan hari ini, aku memakai kaos kaki berbeda warna, dengan memakai topi keroncong. Semua murid MOS mengikuti upacara penutupan MOS. Hari yang panas. Terasa seperti di panggang. Banyak korban pingsan di lapangan itu. Akhirnya upacara penutupan MOS dipercepat.

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Bisa bertemu banyak teman baru. Mereka semua baik kepadaku. Saat aku berkenalan dengan salah satu temanku yang bernama Algea Radista, mataku teralihkan oleh satu sosok yang mungkin pernah aku kenal. Saat ku tatap pekat wajahnya ternyata dialah Maemunah. “Dia kan,” gumamku dalam hati. “halo?Kenapa melongo gitu coy?” tanya agus sambil melambai-lambaikan tanganya di depan wajahku. “emm,” aku tersentak olehnya. “kenapa?” tanya Maemunah penasaran. “oh, ga… gak pa… papa,” kataku gagap. Maemunah memandangiku dengan wajah bingung. Seperti otaknya penuh dengan tanda tanya. “coy…,” sapa yanuar dan adid. “ehh kalian,” kataku memandang adid dan yanuar. adid dan yanuar tersenyum manis kepada agus “ini gus” kataku memperkenalkan. “aku adid,” kata adid memperkenalkan dirinya. “aku yanuar,” kata yanuar juga memperkenalkan dirinya. “so beautiful,” kata adid memuji kecantikan Maemunah. “thank you very much,” kata Maemunah menjawab pujian adid dengan malu.
Aku, adid, yanuar, dan Maemunah sudah berteman sangat lama. Sudah lima bulan aku masuk di kelas 7 C. Bersama-sama dengan ketiga sahabatku itu. Tiba-tiba perbincanganku tersentak oleh seorang cewek yang memasuki kelasku. Dia.…… Dia…… “coy, kenapa melongo?” gertak yanuar. “eemm, eh, eng… enggak papa,” kataku gugup. “kenapa sih?” tanya Maemunah. “iya, pelit banget gak mau ngasih tau,” tanya adid semakin mendesak. Mereka bertiga melihatku memandangi siti sulaibah sejak tadi. “oo, itu toh yang buat kamu melongo,” ucap agus menggentakkan jantungku. “siapa, mana?” kataku bertanya-tanya dengan ragu. “itu tuh,” kata agus menyenggol lenganku dan melirik siti sulaibah. “apaan?”. “sok gak tau nih,” gertak agus lagi. Aku semakin salah tingkah dibuatnya. Sosok cewek itu pun pergi meninggalkan kelasku. “siapa emangnya?” tanya adid dan yanuar bersamaan. “siti sulaibah,” kata agus. “kamu suka ya coy?” tanya yanuar ingin tau. “sok tau kamu gus,” kataku. “uhuui, jatoh ci’inta agi,” ledek yanuar “apaan sih kalian?” kataku meninggalkan mereka bertiga yang semakin meledekku.

Suatu hari acara ulang tahun sekolahku. Setiap kelas harus menampilkan minimal satu pementasan. Semua teman kelasku memilihku untuk menyanyi dangdut. Tapi aku seorang remaja yang demam panggung. Dan aku pun ditemani oleh siti sulaibah yang suaranya lumayan bagus walaupun nggak sebagus suaraku… hehehe. Malam ulang tahun itu tiba yang memang bertepatan dengan hari ulang tahunku. “grogi aku bah,” kataku sambil gemeteran. “enjoy saja coy,” kata siti sulaibah memberiku semangat. “aku bener-bener demam panggung,” kataku dengan keringat dingin. “nanti ada rini kan yang ngeliat?” ejek siti sulaibah. “jadi nama panggilanya Rini” kataku sedikit tersenyum. “iya.” Hari yang membuatku di selimuti oleh kegerogian yang luar biasa. Karena aku dan siti sulaibah akan mewakili kelasku untuk memberikan penampilan yang terbaik.

Acara itu pun dimulai. Dimulai dari kelas 9 lalu dilanjutkan kelas 8 lalu menuju kelas 7. Penampilan yang begitu spektakuler telah ditampilkan dengan penuh semangat. Beribu-ribu tepuk tangan mengiri suasana tersebut. Tiba giliran kelas 7 C yang menampilkan aktrasinya. Jantungku semakin berdebar dengan kencang. Keringat bercucuran ke seluruh badan. Dengan genggaman erat tangan siti sulaibah aku dengan gugupnya menaiki panggung dan mengecek mikrofon. Tepuk tangan pun mulai terdengar. Seolah aku tak bisa membayangkan diriku nanti. Dentuman musik R&B mulai terdengar. Dalam hitungan detik syair lagu akan mulai dinyanyikan. siti sulaibah dengan semangat dan PD-nya menari-nari happy, sedangkan aku … ????
Keringat bercucuran dari tubuhku. Keringat dingin menyelimuti seluruh tubuhku. Dengan perasaan yang tak karuan aku mulai melantunkan lagu kesukaanku itu. Siswa-siswa bertepuk tangan lama kelamaan aku merasa semakin enjoy. Saat aku menyanyi, aku melihat Rini tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumanya yang tak kalah manis hehe. Lagu itu pun usai ku nyanyikan. Pertunjukan kurang dua kelas lagi. Ada yang dans, drama, nyanyi, pelawak, sampai dengan band.

Hari itu hari yang menyenangkan bagiku. Melihat ia tersenyum kepadaku membuatku semakin bersemangat. Karena bersamaan dengan hari ulang tahunku

gurindam

1.    Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa.
Jika ingin dekat dengan seseorang lihat dulu tingkah laku sehari-harinya

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Ketika kita mendengar berita menggembirakan maka kita tidak sia sia mendengarkanya

Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia.
Kita bisa melihat tidak baiknya seseorang melalui tingkah lakunya

Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
Bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Kita hidup di dunia ini harus mempersiapkan bekal akhirat nanti.

Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Didalam dunia mengambil bekal.
Kita hidup didunia juga harus mempersiapkan bekal

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
Lihatlah pada ketika bercampur dengan ramai.
Kita bias melihat sifat asli seseorang dengan cara melihat dia sedang bersama teman-temanya

2.    Barang siapa khianat akan dirinya,
Apalagi kepada lainya.
Orang munafik tidak hanya kepada diri sendiri pasti dengan orang lain juga

Kepada dirinya ia aniaya,
Orang itu jangan engkau percaya.
Orang itu jangan dipercaya orang jahat jangan mudah dipercaya

Lidah suka membenarkan dirinya,
Daripada yang lain dapat kesalahanya.
Orang licik yang pandai berbohong pasti akan melimpah kesalahannya kepada orang lain


Daripada memuji diri hendaklah sabar,
Biar daripada orang datangnya kabar.
Jangan membohongi diri biar orang yang mengetahui sendiri sifat kebaikan kita

Orang yang suka menampakkan jasa,
Setengah dari syirik mengaku kuasa.
Orangyang sombong sama dengan orang yang syirik

Kejahatan diri sembunyikan,
Kebajikan diri diamkan.
Sifat buruk kita jangan diumbar, sifat baik kita jangan dipamerkan.

Keaiban orang jangan dibuka,
Keaiban diri hendaklah sangka.
Janganlah membuka keaiban orang lain karena kita juga mempunyai keaiban

3.    Tahu pekerjaan tak baik tapi dikerjakan,
Bukannya manusia ia itulah syaitan.
Orang yang mengerjakan pekerjaan tidak baik dengan setan

Kejahatan seorang perempuan tua,
Bukannya manusia punya penggawa.
Sesungguhnya wanita tua yang melakukan perbuatan buruk tidak lain adalah iblis

Kepada segala hamba-hamba raja,
Disitulah syaitan tempat manja.
Perbuatan buruk dating dan mempengaruhi setiap orang

Kebanyakan orang yang muda-muda,
Di situlah syaitan tempat bergoda.
Perbuatan buruk banyak dilakukan oleh anak-anak muda

Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
Di situlah syaitan punya jemuan.
Jika laki-laki dan perempuan berkumpul pasti ada syaitan yang menggoda

Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat.
Setan tidak suka kepada orang yang hemat yang hemat

Jika orang muda kuat berguru,
Dengan syaitan jadi berseteru.
Orang yang mempunyai iman kuat tidak mudah tergoda oleh syaitan

Sabtu, 21 April 2012

lagu Dangdut dan gambar


Sabtu, 07 April 2012

Contoh drama

Suasana panggung terlihat suram dengan setting sebuah kamar tidur dan terdapat seoang gadis remaja sedang menangis sambil menutup kedua telinganya dengan bantal. Dia adalah Wati, gadis remaja berumur 17th. Di luar kamar terdengar suara pecahan piring dan makian dari Bapak dan Ibunya Wati.Tidak lama kemudian Wati mengambil handphone-nya dan mencoba menghubungi Sita, sabahat karibnya sejak mereka duduk di Bangku SD. Setelah berbicara melalui handphone, Wati mengambil sebuah tas dan mengemasi pakaian dan buku-buku sekolahnya. Dengan keluar melalui jendela kamar, Wati mencoba kabur dari rumahnya.

Suasana panggung berubah menjadi setting sebuah ruang tamu. Tampak 2 orang remaja putri yang sedang berbincang. Mereka adalah Wati dan Sita.

Wati: Sita, aku sudah benar-benar tidak tahan. Hampir setiap hari dan setiap saat aku mendengar bapak dan ibuku bertengkar

Sita: Kamu yang sabar ya. Mungkin memang saat ini bapak dan ibumu sedang ada masalah. Berdoa ya semoga masalah beliau segera bisa diatasi

Wati: Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu sekali Sita.

Sita: Aku mengerti sekali perasaanmu, tapi kamu juga jangan sampai terlalu sedih karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi sekolahmu. Kita sebentar lagi mau menghadapi Unas lho

Wati: Ah biarlah, seandainya aku tidak lulus juga mungkin orang tuaku tidak peduli.

Sita: Tidak ada orang tua yang tidak peduli dengan anaknya. Hanya mungkin saat ini mereka berdua sedang ada masalah jadi terlihat seperti mereka sedang sibuk dengan urusan mereka sendiri

Wati: Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa mereka berdua tidak malu dengan tetangga yang sudah pasti mendengar suara mereka bertengkar?

Dari ruangan dalam rumah keluarlah seorang ibu-ibu sambil membawa pisang goreng dan teh manis.. Ibu itu adalah Ibu Dibyo, Ibunya Sita.

Ibu Dibyo: Tidak baik bicara seperti itu Wati. Apapun yang terjadi, mereka berdua adalah orang tuamu. Banyak anak-anak di luar sana yang sangat menginginkan mempunyai orang tua

Wati: (sambil menunduk dan menangis) Saya harus bagaimana bu?

Ibu Dibyo: Bersikaplah seperti biasa, tetap menjadi anak yang penurut. Bila ada kesempatan yang tepat, cobalah bicara dengan bapak ibumu, sampaikan bahwa kamu merasa sangat tidak nyaman bila mereka berdua bertengkar.

Wati: akan saya coba bu..

Sita: Nah, kamu jangan sedih lagi ya. Ayo donk tersenyum lagi (sambil mengusap air mata Wati dan membelai rambut Wati)

Wati: terima kasih Sita, terima kasih bu. Sita, beruntung sekali kamu memiliki Ibu yang sabar.

Sita: Lho sejak dulu kan kamu sudah dianggap bagian dari keluargaku. jadi ibuku juga ibumu lho. Benar kan bu?

Ibu Dibyo: Iya benar. wati sudah ibu anggap seperti anak ibu sendiri

Wati: Bu, malam ini saya boleh menginap disini?

Ibu Dibyo: Boleh, tapi kamu harus telp ke rumah dulu. Beritahu Bapak dan Ibumu kalau kamu menginap disini supaya mereka berdua tidak bingung mencarai kamu ada dimana

Wati: iya bu, terima kasih

Rabu, 04 April 2012

resensi novel laskar


Topik selanjutnyaresensi novel laskar pelangi
“ Kisah seru tentang semangat juang meraih mimpi “

Judul : Laskar pelangi
Penulis : Andrea hirata
Penerbit : Bentang P
Cetakan : Januari 2008
Halaman : 534



Post
Novel Ini mengisahkan tentang kisah heroik kenangan 11 anak Belitong yang tergabung dalam ”Laskar Pelangi”: Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo dan sang penutur cerita – Ikal. Andrea Hirata adalah seorang penulis yang lahir di Belitung. Endesor adalah ke tiganya setelah novel-novel best seller lascar pelangi dan sang pemimpi. Andrea berpendidikan di universitas Indonesia.Dia mendapatkan beasiswa Uni eropa untuk studymaster of sciencedi urniversitas Paris.Buku ini telah beredar sebagai referensi ilmiah.
Ini adalah cerita tentang semangat juang menyala-nyala dari anak-anak kampung Belitong untuk mengubah nasib melalui sekolah, yang harus mereka dapat dengan terengah-engah.Sebagian besar orang tua mereka lebih suka melihat anak-anaknya bekerja membantu orang tua di ladang, atau bekerja menjadi buruh kasar di PN Timah, daripada sekolah yang tak jelas masa depannya.


Derita sekolah itu tergambar jelas ketika SD Muhammadiyah di kampung miskin itu terancam tutup kalau murid baru sekolah itu tidak mencapai 10 orang.kesebelas anak itulah yang telah menyelamatkan masa depan suar pendidikan yang hampir redup digilas ekonomi.

Kesebalas anak itu memiliki keunikan masing-masing.Diantara 11 anak Laskar Pelangi itu, Lintang dan Mahar adalah 2 diantara yang paling menonjol.Lintang jenius dalam bidang eksakta, Mahar ahli di bidang seni budaya.Mereka seolah mewakili otak kanan dan otak kiri manusia. Lintang memiliki semangat juang yang tiada tara dalam belajar. Dia rela menempuh perjalanan dengan kereta angin sejauh 80 km pergi pulang demi dapat memuaskan dahaga ilmu pegetahuan. Saking semangatnya hingga akan tercium karet terbakar dari sepatunya yang aus digerus pedal sepeda. Jika ada aral melintang di jalan dan terlambat sampai sekolah, tiada masalah baginya, asal dapat menyanyikan lagu ”Padamu Negeri” pada akhir jam pelajaran.

Novel Laskar Pelangi penuh dengan taburan wawasan yang luas bak samudra dari penulisnya yang paham betul tentang ilmu eksakta, seni budaya, dan humaniora. Kita akan dibuat tersenyum geli dari humor kecil yang dilontarkannya, terharu dan bahkan menangis ketika membaca kisah heroik kesebelas anak Laskar Pelangi.


Filicium adalah pohon yang menjadi saksi seluruh drama kehidupan Laskar Pelangi.Pohon itu menaungi sekolah mereka yang hampir roboh. Pohon itu menjadi markas setiap pertemuan mereka: membicarakan soal-soal di sekolah, merancang karya untuk festival 17 Agustus, atau tempat Lintang memberi kuliah tentang ilmu fisika. Pohon itu pulalah yang menjadi saksi kerinduan Ikal pada gadis manis keturunan cina, anak pemillik toko Sinar Harapan yang memiliki jari lentik dan kuku cantik.

Anak-anak Laskar Pelangi itu hidup dalam kebahagiaan masa kecil dan menyimpan mimpi masing-masing untuk hari esok. Tapi siapa yang sanggup melawan sang nasib? Dua belas tahun kemudian, Ikal menyaksikan perubahan nasib teman-temannya yang sungguh diluar dugaan.Sang nasib sungguh menjadi sebuah misteri yang maha gelap.Anak-anak Laskar Pelangi itu boleh punya cita-cita setinggi langit, tapi nasib jualah yang menentukan episode kehidupan mereka selanjutnya. Sang nasib bisa jadi adalah ketiadaan kepedulian pemerintah akan bibit-bibit unggul mutiara anak bangsa yang harus terhempas oleh himpitan ekonomi. Mereka adalah anak-anak harapan bangsa yang terpaksa harus tunduk oleh gilasan nasib yang semestinya bisa diupayakan oleh pemerintah yang punya amanah dan kuasa untuk memajukan pendidikan.

Lintang, sang jenius itu misalnya kini harus terpuruk jadi sopir tronton karena harus menjadi tulang punggung keluarga, menjadi pengganti ayahnya. Tapi Lintang punya jawaban, ” jangan sedih Ikal, paling tidak aku telah memenuhi harapan ayahku agar tidak jadi nelayan….” Bagi Ikal, kata-kata itu semakin menghancurkan hatinya, ia marah, kecewa pada kenyataan begitu banyak anak pintar yang harus berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Ia mengutuki orang-orang bodoh sok pintar yang menyombongkan diri, dan anak-anak orang kaya yang menyia-nyiakan kesempatan pendidikan

Jenis novel ini termasuk novel perjuangan, karena adanya orang yang ingin memperjuangkan semangat nya dalam berpendidikan. Seperti lintang yang tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan cita-citanya Novel ini banyak di gemari oleh anak remaja usia 13-17 tahun.

Tampilan novel  lascar pelangi sangat bagus, unik, lucu. Kover depan lascar pelangi terlihat adanya sinar matahari yang akan terbenam di sebelah barat dan langit pun terlihat berwarna merah kegelapan. Kover tersebut tersusun adanya variasi merah, putih, ungu yang menjadi satu warna yang menarik dan indah. Warnanya pun seperti buku yang dimiliki seorang pahlawan yang  di juluki “ habis gelap terbitlah terang “.

Gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dianggap sebagai gaya yang baik dan sangat menarik, didalamnya selain menggunakan Bahasa Indonesia juga menggunakan Bahasa Melayu yang membuat para pembaca tampak sedikit kebingungan dan harus menerka apa maksud dari bahasa tersebut. Namun, arti didalam setiap Bahasa Melayu yang digunakan selalu terdapat dikalimat terbawah, sehingga setelah membaca pengertian dari Bahasa yang digunakan kita dapat mencerna kembali Bahasa Melayu yang tadinya sedikit kurang dimengerti.

Alur yang terdapat didalam Novel ini adalah Alur Campuran, namun lebih dominan menggunakan Alur Maju.Pengarang menggunakan sudut pandang orang Pertama, karena Penulis merupakan Toko Utama didalam cerita ini.Sehingga ceritanya membuat penasaran bagi para pembaca sehingga ingin cepat menyelesaikan membacanya.Novel ini banyak mengandung amanat yang bermanfaat bagi para pembacanya.Andrea Hirata mengajarkan kita agar tidak terlebih dahulu Putus Asa, jika ingin meraih mimpi yang diinginkan. Cara pengarang menggambarkan tokoh – tokoh dalam cerita ini berlainan dengan cara yang biasa dipakai oleh Pengarang lainnya. 

Kekuatan  deskripsi Andrea hirata membuatku ingin sekali berjumpa dengan setiap anggota lascar pelangi. Kekuatan karakter tokoh-tokohnya seperti Syahdan, Lintang, Kucai, Samson, A Kiong, Sahara, Trapani, Harun, Mahar, Flo dan sang penutur cerita membuatku ingin berbuat sesuatu untuk membantu murid-murid cerdas yang miskin.

Kelemahan novel ini, menurut saya, hanya terletak pada cara mengakhiri cerita. Semestinya, novel ini sudah ditutup pada bab 33: Anarkonisme, yang menceritakan kejatuhan Babel (Bangka Belitung) yang dulu bergelimbang Timah. Bab 34: Gotik, menurut saya menjadi ekor cerita yang membingungkan. Karena penutur ”Aku” secara tiba-tiba menjadi orang lain, dan bukan lagi Ikal. Bab 34 ini menjadi sebuah kemubaziran.Sama persis seperti seorang pelukis yang seharusnya berhenti menguaskan catnya pada bidang lukis yang sudah sempurna, tapi kemudian menjadi berantakan karena sebuah goresan yang tidak perlu.

Perbandingan dengan novel yang lain, Laskar pelangi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan novel maryamah karpov. Dari segi pengarang berbeda dengan novel maryamah karoov. Dari segi karakter tersebut,novel lascar pelangi tidak pernah mengalahkan kekuatan cinta yang murni dan tulus. Cinta yang mendalam menebarkan energy positif yang tidak hanya mengubah hidup seseorang,tetapi juga menerangi orang banyak. Sedangkan garuda di dadaku memperoleh cita-cita ingin menjadi pemain sepak bola. Dari novel sekarang dengan novel dahulu, novel dahulu ceritanya sangat panjang dan novel sekarang ceritanya dapat di ulang kembali.

Nilai buku dari novel lascar pelangi
novel ini terletak pada sentilan humaniora tentang pentingnya pendidikan sekolah dan sekaligus kuatnya moral agama. Novel ini wajib baca bagi generasi muda yang terlena dengan gelimang kemudahan ekonomi dan tak lagi kenal jerih payah untuk menggapai masa depan. Novel ini juga wajib baca bagi para pendidik, bagi pemerintah yang selalu alpa pada pentingnya pendidikan. Buah dari kealpaan itu diantaranya adalah, kini kita menjadi bangsa yang sering menjadi bahan olok-olok oleh bangsa lain, karena kita rajin mencetak manusia yang tak punya kualitas.




Kesimpulan
Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil
beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-
benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak
pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak
mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak
menjamin kita untuk selalu sukses, seperti cerita pada tokoh lintang, dia
anak yang pintar, namun diakhir cerita dia menjadi seorang supir truk, disini
saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah
ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas
dari campur tangan Tuhan.