IBRAHIMOVIC
Data diri:
Lahir: Oct 03, 1981
Tempat Lahir : Malmoe
Kewarganegaraan: Swedia
Pada
22 Agustus 2003, Ibra yang masih membela Ajax mencetak gol cantik ke
gawang NAC Breda. Gol ini terpilih sebagai gol terbaik di 2003 oleh
penonton Eurosport.
Beruntunglah Inter Milan memiliki striker
seperti Zlatan Ibrahimovic. Sebagai penyerang, Ibra layak disebut
striker plus sebab tidak hanya lihai mencetak gol, namun juga bisa
diandalkan dalam mengkreasi serangan.
Ibra memperlihatkannya di
dua musim terakhir di La Beneamata. Sejak ditransfer pada musim 2006-07
dari Juventus, Ibra langsung menjadi motor serangan Inter. Hasilnya,
scudetto diraih timnya pada akhir musim. Selain itu, dia juga
berpeluang besar mempertahankannya di musim 2007-08.
Lahir di
Swedia pada 3 Oktober 1981, Ibra merupakan keturunan Kroasia dan
Bosnia. Sejak usai 8 tahun, dia sudah bergabung di klub Malmo Anadolu
B.I. Dua tahun sesudahnya Ibra bermain di FKB Balkan.
Pada 1995,
Ibra pindah ke FC Malmo. Empat tahun berikutnya dia sudah menembus tim
utama dan bermain liga teratas Swedia. Saat itulah talentanya mulai
terendus tim-tim besar Eropa. Waktu itu manajer Arsenal, Arsene Wenger
berupaya meminangnya, namun tawarannya ditolak Malmo.
Pelatih
Ajax Amsterdam saat itu, Leo Beenhakker juga terpesona kepadanya
sesudah melihat gol istimewanya ke gawang Moss FK. Maka, Beenhakker tak
segan mengeluarkan uang 7,8 juta euro untuk memecahkan rekor transfer
termahal di Swedia demi menggaet Ibra. Transaksi itu terjadi pada 22
Maret 2001.
Mulailah Ibra memulai petualangan di Ajax. Dasar
pemain istimewa, dia langsung menjadi bintang. Ibra merebut gelar juara
Eredivisie 2001-02 dan 2003-04 serta KNVB Cup 2001-02. Sayang,
kariernya di Ajax dinodai oleh sikap temperamentalnya. Ibra pernah
menyerang rekan setimnya, Rafael van der Vaart sehingga akhirnya dijual
ke Juventus pada musim 2004-05.
Namun uang 19 juta euro yang
dikeluarkan Juventus untuk membelinya tidak sia-sia. Ibra menjadi salah
satu kekuatan utama I Bianconeri. Bahkan dia mampu menggeser bintang
seperti Alessandro Del Piero ke bangku cadangan.
Dua musim di
Juventus, Ibra meraih dua scudetto, sebelum dilepas akibat kasus
Calciopoli. Saat itulah, statusnya sebagai pemain papan atas mulai
mapan. Tapi dia masih tak lepas dari kritik karena dianggap kurang
“mematikan” di depan gawang.
Ibra kemudian memilih pindah ke
Inter, sesudah Juventus terdegradasi ke Serie-B pada musim 2006-07. Di
sinilah dia membuktikan kritik tersebut salah. Ibra mencetak 15 gol di
Serie-A. Rekor ini memang masih kalah di banding 16 gol yang dicetaknya
di musim 2004-05 bersama Juventus. Namun dalam hal rata-rata, prestasi
Ibra meningkat karena melakukannya hanya dalam 27 partai saja atau 8
partai lebih sedikit dibanding musim 2004-05. (asis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar